ANALISIS NILAI KALORI BRIKET TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

Authors

  • Yaumal Arbi
  • Eka Rahmatul Aidha Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang
  • Linda Deflianti Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

DOI:

https://doi.org/10.24036/jptk.v1i3.2123

Keywords:

Bahan bakar, Kalori, Sampah, Tempurung kelapa

Abstract

Sebagai daerah kepulauan, sebagian besar pesisir pantai Mentawai ditumbuhi oleh pohon kelapa. Menurut data dari pemerintahan daerah Mentawai tahun 2017, luas perkebunan tanaman kelapa di Mentawai adalah sebesar 7.910,75 ha dengan jumlah produksi 7.634 ton. Kelapa yang dihasilkan diolah menjadi kopra dan sebagian digunakan untuk konsumsi rumah tangga, limbah tempurung yang dihasilkan biasanya ditinggal begitu saja dan sampah rumah tangga dibuang ke laut, sehingga merusak perairan kelautan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pengolahan limbah ini adalah mengelolanya menjadi briket. Briket dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif, dengan hal ini permasalahan kelangkaan bahan bakar yang selama ini terjadi, bisa sedikit teratasi. Briket yang dibuat dari limbah tempurung kelapa memiliki nilai kalori yang tinggi. Hasil penelitian yang didapatkan dengan menggunakan bom calorimeter nilai kalori briket 6.304,06 Kal/g dan minyak tanah 11.039,5 Kal/g. Pada percobaan yang dilakukan di lapangan 1 kg briket bisa mendidihkan ± 33 L air dengan biaya Rp 50/L air sedangkan 1 L minyak tanah bisa mendidihkan   ±   47 L air   dengan biaya Rp 212,76/L air. Walaupun nilai kalori minyak tanah lebih tinggi briket tetapi dari segi harga dan ketersediaan bahan  baku  briket  lebih  ekonomis daripada  minyak tanah.    Apabila  penggunaan  briket  diaplikasikan  ke masyarakat maka banyak masalah yang teratasi seperti permaslahan sampah dan kelangkaan bahan bakar yang sering terjadi di kepulauan Mentawai.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Arni, Labania, H. M., & Nismayanti, A.(2014). Studi Uji Karakteristik Fisis Briket Bioarang sebagai Sumber Energi Alternatif. Online Jurnal of Natural Science, 3(March), 89–98.
[2] Sari, P. N. (2016). Analisis pengelolaan sampah padat di kecamatan banuhampu kabupaten agam, 157–165.
[3] Sarwono.Studi Ekperimental Karakteristik Briket Organik Dengan Bahan Baku PPLH Seloliman.2015. Jurusan Fisika FTI ITS. Surabaya.
[4] Setiawan, Agung. Pengaruh Komposisi Pembuatan Briket Dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergaji Terhadap Nilai Pembakaran. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
[5] Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang pengelolaan sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
[6] Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2008 TentangPengelolaan Sampah
[7] A. R. Zumaro and Y. Arbi, “PERANCANGAN REAKTOR BIOGAS DI UPTD PASAR TERNAK PALANGKI,” Sains dan Teknol. J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind., vol. 17, no. 1, pp. 14–19, 2017.
[8] Y. Arbi and M. Irsad, “Pemanfaatan Limbah Cangkang Kelapa Sawit Menjadi Briket Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif,” CIVED, vol. 5, no. 4, pp. 1–9, 2018.

Published

2018-08-30

How to Cite

Arbi, Y., Aidha, E. R., & Deflianti, L. (2018). ANALISIS NILAI KALORI BRIKET TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, 1(3), 119–123. https://doi.org/10.24036/jptk.v1i3.2123